Bali yang terkenal dengan kecantikannya yang terlalu indah baik untuk turis luar maupun dalam negeri itu, memang seindah seperti yang namanya yang harum. Yang membuat indah bukan hanya resort mahal yang sangat komersial, tapi juga wajah tradisional Bali yang begitu otentik, sederhana, dan memukau.

Bali is more than its crowded beaches, and it is so worth to explore! Jadi, ayo, siapkan barang-barangmu dan persiapkan perjalanan untuk melihat Bali yang ‘lain’!

1. Pergi ke daerah non-pantai

Daerah pantai seperti Kuta, Jimbaran, dan Seminyak adalah tempat-tempat paling terkenal dan paling populer dikunjungi turis internasional dan lokal dibanding lokasi lain seantero Bali. Pantainya indah, dan banyak fasilitas tersedia di sana, sehingga nyaman ditinggali. Lokasinya pun lebih ramai.

Meski begitu, lokasi lain seperti Gianyar, Ubud, Badung, Bedugul, dan beberapa desa juga merupakan tempat tujuan yang menarik dengan ciri khas tradisionalnya yang sangat kental. Sungai, sawah, gunung, dan pegunungan: ya, Bali punya semua ini. Jelajahilah!

2. Kalau kamu tetap mau melihat pantai, coba cari pantai yang tidak terlalu ramai

Tentu lebih nyaman menikmati liburan di mana kamu bisa bersantai, terutama jika kamu mengambil waktu liburan di tengah-tengah hari-hari kuliah dan kerja yang berat. Carilah orang lokal yang bisa memandu jalanmu menuju pantai yang tidak terlalu ramai dan penuh sesak. Banyak lho, pantai-pantai ‘tersembunyi’ yang bisa dikunjungi bebas.

Contohnya? Green Bowl di Badung, Pantai Tegal Wangi di Jimbaran, atau Pantai Nyang Nyang di Uluwatu (ayo, coba cari lokasi mereka!). Salah satu persamaan di antara ketiga contoh ini tentu saja aksesnya yang tidak senyaman pantai yang lebih populer, tapi percayalah: mereka benar-benar indah!

3. Sewa motor jika kamu backpacker

Jika kamu memutuskan untuk pergi ke daerah desa dan pegunungan di arah utara Bali, penting bagi kamu untuk menyadari bahwa keahlian naik motor sangatlah menguntungkan buatmu. Di sana, taksi yang menarik penumpang bukanlah pemandangan yang umum, dan transportasi publik nyaris tidak ada, kecuali shuttle bus yang super terbatas dan mobil sewaan.

Jadi, kalau kamu mau menikmati perjalananmu yang “tidak biasa” ini, carilah sepeda motor dan sewa untuk beberapa hari. Harga sewa biasanya Rp 45,000-50,000 per hari, tapi tentu lebih murah jika kamu ingin menyewa bulanan.

4. Pilihlah homestay daripada resort mewah

Jika ingin mengunjungi Bali dan melihat wajah Bali yang sesungguhnya, tidak ada salahnya mengambil rumah keluarga setempat sebagai tuan rumah tempatmu menginap.
Selain juga mengirit biaya, tentu hotel-hotel dan resort ini memberikanmu banyak pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan harus tinggal sendiri dengan tuan rumah, misalnya: mencoba adaptasi budaya, dan sebagainya.

5. Melihat Upacara adat Bali Ngaben

Ini adalah salah satu adat istiadat di Bali yang sudah di lakukan turun temurun, yah yaitu adalah upacara ngaben. Ngaben merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh Umat Hindu di Bali yang biasa di sebut upacara Pitra Yadnya. Ya di sini kalian bisa melihat upacara kremasi dengan adat istiadat Bali. Tentunya akan menjadi pengalaman yang seru saat liburan di Bali

6. Tidak semua tempat makan enak ada di jalanan utama, atau bahkan di internet

Rajin-rajinlah bertanya pada orang-orang, restoran apakah yang benar-benar enak bagi orang lokal di sekitar tempatmu tinggal? Bisa jadi, makanan terenak yang pernah kamu makan di Bali bukan terletak di tempat yang besar, mewah, dan punya review selangit di situs manapun, tapi punya rasa yang sangat enak. Karena menurut kami, makanan yang enak di Bali letaknya di tempat yang tidak terlalu strategis, misalnya contoh nasi betutu liku yang terletak di gang sempit, sekarang bisa menjadi sangat terkenal.

7. Liburan di Bali melihat mayat yang tidak di kubur.

Liburan di Bali melihat mayat yang di kubur, pasti akan membuat bulu kuduk mu merinding. Ya siapa yang tidak tau trunyan yang berada di desa trunyan kintamani. Orang – orang desa di sana pada saat meninggal, mereka mempunyai adat istiadat untuk tidak mengubur jasad jenazah. Jasad tersebut diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan, di sebuah lokasi bernama Sema Wayah. Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernama Sema Bantas. Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda (Rumah Miarta Yasa).